Bandarlampung (MM)- Turnamen Catur Peradi Cup 2024 yang digelar di Gedung DPC Peradi Bandar Lampung resmi ditutup pada Minggu, 11 Agustus 2024. Dengan total peserta mencapai 250 orang yang berasal dari lima kategori, termasuk peserta penyandang disabilitas, acara ini menjadi momentum penting bagi dunia olahraga catur di Lampung.
Rahmat Mirzani Djausal, tokoh olahraga muda Lampung, mengapresiasi upaya Peradi Bandar Lampung dalam menyelenggarakan turnamen ini. Menurutnya, kompetisi seperti ini sangat dibutuhkan untuk membangun dan mengembangkan prestasi atlet di berbagai cabang olahraga, termasuk catur.
“Olahraga tidak bisa hanya mengandalkan KONI atau Pengprov yang terikat dengan APBD dan terbatas pada proses administrasi yang panjang. Untuk mencetak atlet yang kuat, kompetitif, dan berprestasi, dibutuhkan kompetisi yang rutin. Tanpa kompetisi, mustahil prestasi di cabang olahraga akan meningkat,” kata Rahmat Mirzani.
Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan komunitas dan penghobi catur dalam menciptakan ekosistem olahraga yang lebih baik. “Apa yang dilakukan oleh Peradi hari ini adalah langkah awal yang sangat baik. Saya berharap komunitas lain juga bisa menyelenggarakan turnamen serupa. Dengan demikian, komunitas catur kita akan semakin solid, dan ekosistem olahraga catur di Lampung akan lebih berkembang,” tambahnya.
Rahmat Mirzani juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi latihan atlet di Lampung yang menurutnya masih kurang optimal. “Atlet seharusnya berlatih minimal 5-6 jam per hari, tetapi karena kurangnya kompetisi, banyak atlet yang hanya berlatih 2-4 jam seminggu. Ini tentunya tidak ideal untuk mengembangkan kemampuan mereka. Dengan adanya turnamen seperti ini, diharapkan para atlet dapat lebih termotivasi untuk berlatih lebih giat dan meraih prestasi yang lebih tinggi,” ujarnya.
Turnamen Catur Peradi Cup 2024 diharapkan dapat menjadi awal yang baik dalam melahirkan bibit-bibit atlet catur berprestasi dari Lampung yang bisa bersaing di tingkat nasional. Rahmat Mirzani menutup dengan ucapan selamat kepada seluruh pemenang dan berharap agar semangat kompetisi terus dijaga demi kemajuan olahraga di daerah ini.
Bey Sujarwo, Ketua DPC Peradi Bandar Lampung, merasa bersyukur atas kesuksesan turnamen ini. “Turnamen ini berhasil berlangsung tanpa hambatan, meskipun persiapan hanya dilakukan dalam waktu dua minggu. Alhamdulillah, berkat dukungan dari Pengprov Percasi Lampung dan Pengkot Percasi Bandar Lampung, acara ini bisa terlaksana dengan baik,” ujar Bey.
Bey menekankan bahwa Lampung pernah menjadi gudang atlet catur nasional di era 80-an, dan melalui turnamen ini, ia berharap dapat kembali melahirkan bibit-bibit catur yang mampu berprestasi di tingkat nasional. “Kami sangat bersyukur atas dukungan moril dan materiil yang diberikan oleh berbagai pihak. Tahun ini, Peradi memilih catur sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan, dan hasilnya sangat memuaskan,” tambahnya.
Bey juga memberikan apresiasi kepada seluruh pemenang dan peserta yang telah berpartisipasi dalam turnamen ini. Menurutnya, pengalaman adalah guru terbaik yang hanya bisa didapatkan dengan melalui setiap pertandingan. “Para atlet yang berpartisipasi adalah generasi emas, dan kami yakin olahraga catur ini adalah salah satu cara terbaik untuk mengasah kemampuan otak. Semoga mereka terus berlatih dan mengukir prestasi lebih tinggi di masa depan,” ungkap Bey. (*)