Mesuji,Lampung,mediamerdeka.co- Meski telah melakukan korupsi dana BOS dan mark up siswa, beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Mesuji tidak ada upaya untuk mengembalikan dana tersebut ke kas negara.
Demikian diungkapkan Syahril Jambak anggota LSM BPPK-RI,Lembaga pemerhati pendidikan,saat dihubungi via telepon selulernya,Kamis (27/12).
“Kami sudah melakukan kros cek ke beberapa SMK,hasilnya, terlihat dari dapodik masing-masing sekolah terjadi mark up siswa secara signifikan. Itu terjadi di SMK AL-FALAH,SMK DARMA UTAMA dan SMK PATRIOT BANGSA,” kata Syahril.
Modusnya, sekolah melakukan mark up siswa pada kelas X dan dipangkas saat siswa naik kelas XI kemudian dipangkas lagi saat siswa naik kelas XII.Tidak hanya itu, ada juga kepala sekolah yang merangkap pengurus yayasan, minta setoran 5 Juta setiap kali pencairan dana BOS. Inikan merupakan bentuk penyimpangan dan korupsi,karena sudah merugikan keuangan negara.
“Kita punya datanya, anehnya, terkait mark up siswa dan uang setoran, kepala sekolahnya mengaku sudah diperiksa inspektorat dan tidak ada masalah.
“Saya jadi heran,kalau memang benar sudah diperiksa inspektorat dan tidak ada temuan, bearti ada kongkalikong antara kedua lembaga tetsebut,” tanya Syahril heran.
Sambungnya lagi,didalam juknis BOS ditegaskan,jangankan sengaja mark up,jika terjadi kelebihan transfer dari pusat,sekolah wajib mengembalikan dana kelebihannya.Kalau tidak, yang bermain-main dengan dana BOS akan diberikan sanksi,mulai dari sanksi administrasi, mutasi, hingga pidana.
“Saya akan kumpulkan bukti-bukti, dan akan saya laporkan ke penegak hukum,” tutup Syahril. (mus)