Bandarlampung,mediamerdeka.co- Akhirnya Marhayati bisa pulang kampung. Pada Kamis (8/2) subuh Marhayati tiba di Soekarno-Hatta didampingi petugas dari Kementerian Tenaga Kerja RI. Hari ini Marhayati masih menunggu keluarga dari Mesuji menjemput pulang ke Lampung. Demikian dilaporkan Chusnunia Chalim (Nunik) yang saat ini menjabat sebagai Bupati Lampung Timur, Lampung kepada media, di Bandar Lampung, Kamis (8/2). Bersama rombongannya Nunik sedang dalam perjalanan menjemput Marhayati.
“Sudah sampai Jakarta. Sekarang mampir di rumah keluarga di Tangerang menunggu keluarga menjemput pulang ke Lampung. Kita akan jemput dan memberikan support pada keluarga Marhayati,” demikian Nunik menjelaskan.
Sebelumnya oleh Chairul Huda, Staff Menteri Tenaga Kerja, M. Hanif Dhakiri bahwa Marhayati sudah tiba di Jakarta. Dari cap Paspor, Marhayati meninggalkan Bangkok pada tanggal 7 Februari 2018 dan tiba pada tanggal 8 Februari 2018 di Soekarno-Hatta. Paspor itu dikeluarkan oleh Konsulat Indonesia di Songkhla, Thailand ditandatangani oleh Arief Hidayatulah konsul konsuler atas nama Kepala Perwakilan RI di Thailand pada tanggal 30 Januari 2018. Paspor pengganti untuk menggantikan paspor yang hilang dan berlaku sampai 30 Juli 2018 hanya untuk satu kali perjalanan ke Indonesia.
Nunik juga menyampaikan terima kasih atas upaya Kementerian Tenaga Kerja RI dan Kementerian Luar Negeri RI memulangkan rakyat Lampung yang sempat terlantar di negeri orang.
“Kepada pak Hanif dan Bu Retno dan semua jajaran yang telah membantu, atas nama rakyat Lampung, kami mengucapkan terima kasih banyak atas kerjasamanya,” ujarnya.
*Lapangan Kerja Luas*
Nunik menjelaskan bahwa penanganan TKI dan keluarga TKI asal Lampung harus secepatnya diperbaiki. Caranya dengan mempersiapkan lapangan kerja yang luas bagi rakyat di desa-desa diseluruh Lampung. Hal ini sedang berjalan di Lampung Timur.
“Kita bentuk desk kreatif bekerjasama dengan kementerian tenaga kerja melakukan berbagai kegiatan ekonomi produktif pada mantan TKI dan keluarganya. Harapannya bisa membantu ekonomi keluarga sehingga mereka tidak perlu lagi,” jelasnya.
Nunik juga menjelaskan bahwa pihaknya menyiapkan pendampingan manajemen keluarga agar uang hasil kerja diluar negeri dapat digunakan untuk usaha produktif.
“Supaya jangan habis sekedar membangun rumah. Pokoknya kita bantu kelaurga TKI untuk punya usaha produktif,” tegasnya.
Disamping itu, disiapkan juga program lowongan kerja online yang bisa disambungkan dengan berbagai perusahaan di Lampung Timur dan seluruh Lampung agar rakyat bisa mendapatkan pekerjaan tanpa harus keluar Lampung apalagi keluar negeri.
“Lewat Online ini, mantan TKI dan keluarga serta seluruh masyarakat kita sambungkan dengan perusahaan-perusahaan setempat yang membutuhkan tenaga kerja,” jelasnya.
*Ingin Pulang*
Sebelumnya dilaporkan, Kepada Bergelora.com dilaporkan kembali viral di media sosial pengakuan seorang wanita asal Indonesia bernama Marhayati (29) yang menangis berharap minta pulang ke daerah asalnya yakni Rawajitu, Mesuji, Lampung.
Didalam video pengakuannya tersebut, ia mengaku sudah 14 tahunan merantau ke negeri tetangga sebagai tenaga kerja wanita (TKW).
Diusia ke-15 tahun ia pergi ke Malaysia untuk bekerja. Namun tanpa sengaja ia mengatakan paspornya tiba-tiba hilang. Sehingga ia tidak bisa pulang kampung. Namun ia mengaku saat ini tengah berada di Thailand.
Wanita berhijab tersebut menangis memohon bantuan sejumlah pihak untuk dapat membantunya dapat kembali ke Indonesia. Ia mengaku nama ayahnya Marijo berasal dari Jawa Tengah dan ibunya bernama Munaroh yang berasal dari Mesuji.
Pengakuannya ini dibagikan oleh akun @Kodri Saleh.
“Assalamualaikum, Perkenalkan nama saya Marhayati, umur 29 tahun. Saya orang indonesia asli, dulu 14an tahun yang lalu tinggal di rawa jitu mesuji lampung. Umur 15 tahun saya pergi ke Malaysia untuk bekerja dan sampai saya sekarang ada di thailand. Pasport saya hilang waktu di malaysia sy ingin sekali bertemu dengan keluarga saya yang di mesuji lampung. Nama ayah saya marijo asal jawa tengah, ibu saya siti munaroh asal mesuji, dua adik saya Marriana dan lia ermawati. Yang saya ingat nama kampung saya rawa jitu mesuji. Dekat rumah ada proyek singkong dan SD. Mohon bantuan bapak ibu saudara skmemalian yang bisa mempertemukan keluarga besar saya di mesuji lampung. Hubungin wa. 08995002588 atau 0895326308440. Fb: marhayati Abdullah Saat.”
Bersamaan dengan video pengakuan TKW tersebut, seorang mahasiswa Indonesia asal Thailand juga membuat pengakuan yang membenarkan pengakuan TKW ini.
Mahasiswa bernama Hafizi Abdurrahman tersebut mengaku menemui Marhayati saat ia pulang kampung ke Thailand.
Ia mengaku saat ini tengah berada di Malaysia untuk mencari informasi agar TKW tersebut dapat dibawa pulang.
“Assalamualaikum Wr WB . Nama saya Hafizi Abdurrahman, asal saya Narathiwat Thailand Selatan kuliahnya di Indonesia yaitu di Lampung. Jadi seminggu kemarin saya pulang karena libur karena di Thailand, saya ketemu salah satu orang Indonesia yang ada di Naratiwat. Dia bilang dia umur 29 tahun dan dia waktu 14 tahun ke Malaysia dan paspornya di Malaysia sekarang tidak punya KTP dan paspornya. Dia hanya ingat nama orang tuanya dan kedua adiknya. saya nanya alamatnya dimana dia tidak ingat hanya di Mesuji. jadi saya bantu share supaya dia ketemu dengan keluarganya.” (red)