Warning: getimagesize(https://mediamerdeka.co/wp-content/uploads/2018/07/45799-gunung-agung.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u711060917/domains/mediamerdeka.co/public_html/wp-content/plugins/easy-social-share-buttons3/lib/modules/social-share-optimization/class-opengraph.php on line 611

Pagi Ini, Gunung Agung Kembali Erupsi, Ketinggian Abu 2.000 Meter

Loading

Mediamerdeka.co-Gunung Agung, Karangasem, Bali kembali erupsi pada, Selasa (3/7/2018) pukul 04.13 pagi WITA, dengan tinggi kolom abu teramati mencapai 2.000 meter.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 7 menit.

Petugas KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Anwar Sidiq mengatakan, dari hasil pengamatan mulai pukul 00.00 WITA hingga 06.00 WITA, secara visual ada asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal yang membumbung tinggi mencapai 2.000 meter di atas puncak kawah.

Secara kegempaan, Gempa Letusan terjadi 1 kali, hembusan 10 kali, dan low frekuensi terjadi 3 kali.

Meski telah beberapa kali terjadi erupsi sejak, Senin (2/7/2018) kemarin, namun belum ada peningkatan status akibat letusan Gunung Agung ini.

“Status Gunung Agung saat ini masih berada dilevel III,” ujar Anwar.

Anwar menambahkan, rekomendasi bagi masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya, yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya, lanjutnya, sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung, diminta waspada potensi ancaman bahaya sekunder, berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

Area aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.(red/sr)

.

Berita Terkait

Keringanan Pajak Motor di Lampung Sumbang Pendapatan Rp186,7 Miliar

Lampung(MM) – Program keringanan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang digulirkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sejak …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *